Perilaku memasang paku pada pohon
Beberapa waktu yang lalu saya terlibat diskusi ringan
bersama seorang kawan, sebut saja Mawar, yang berujung pada topik perlukah memaku tanda menjaga dan merawat
lingkungan pada batang pohon? Hal ini sudah kami –saya dan Mawar- bahas di
Instagram story beberapa waktu lalu dan mendapat beberapa tanggapan dari
beberapa pihak. Izinkan saya untuk menjelaskan lagi mengenai masalah ini.
Memasang paku pada pohon atau istilah kerennya Tree spiking menurut Wikipedia merupakan
suatu tindakan yang kegiatan memaku besi, paku, atau bahan-bahan lain pada
batang pohon, dengan cara memakunya sampai masuk ke bagian dalam pohon yang
kiar-kira akan terpotong jika terjadi penebangan ataupun hanya bagian atas
(permukaan pohon –kulit pohon) yang kira-kira akan terkena gergaji kalau
misalnya pohon itu dipotong.
Perilaku memaku pohon ternyata telah dijadikan salah satu
cara untuk mencegah penebangan liar. Contohnya di daerah Oregon, orang-orang
yang menyatakan diri sebagai eco-warrior
menggunakan hal ini sebagai kampanye untuk menghentikan penebangan liar. Dengan
harapan bahwa ketika para oknum yang melakukan penebangan liar memotong pohon,
alat yang mereka gunakan akan rusak ketika mengenai paku ataupun
material-material lain yang digunakan.
Terus apa hubungannya dengan kondisi pohon? Toh kampanye
ini berguna untuk mencegah penebangan liar. Menurut Erick Meijaard, seorang
peneliti dari Australian National University mengatakan bahwa Tree spiking tidak dapat mencegah
penebangan hutan khususnya di Indonesia.
Terlepas dari itu semua, di sini lagi-lagi kami hanya
mencoba fokus pada kondisi pohon itu sendiri. Pertanyaannya sekarang apa dampak
dari terpasangnya paku pada pohon baik itu HANYA pada kulit luar maupun apabila
paku telah sampai pada bagian dalam pohon?
Apabila kita melihat pada struktur lapisan kayu, hal
pertama yang terlihat adalah kuliat luarnya yang keras. Sehingga beberapa dari
kita mungkin akan berfikir apabila memaku bagian kulit tersebut pohon tidak
akan mengalami masalah apa-apa. Sayangnya, beberapa dari kita juga lupa bahwa
kulit merupakan bagian terluar dari pohon berfungsi sebagai pelindung
jaringan-jaringan di bawahnya. Sehingga, apabila terjadi gangguan pada kulit
pohon tentu saja bagian bawahnya akan mengalami masalah.
Selain itu, tentu saja kita tidak lupa mengenai struktur
dalam tumbuhan khususnya bagian batang. pada organ batang terdapat
jaringan-jaringan yang memiliki fungsi masing-masing seperti xylem, floem, dan
kambium. Apabila paku yang tertancap pada pohon melukai jaringan-jaringan
tersebut maka besar kemungkinan fungsi dari jaringan tersebut akan terganggu.
Xylem dan floem yang berfungsi sebagai tempat jalannya air dan zat-zat hara
dari akar serta mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan akan
terhambat.
Paku, ataupun bahan-bahan besi yang lainnya yang terus
terpapar oksigen lama kelamaan akan berkarat. Loh, hubungannya apa sama pohon?
Kita tidak boleh lupa bahwa ada beberapa jenis bakteri yang hidup pada besi
yang berkarat salah satu contohnya adalah bakteri dari kelompok Thiobaacillus yang medapatkan nutrisi
dengan mengoksidasi besi dan belerang dengan oksigen. Hal ini memungkinkan
terjadinya penyakit pada pohon tersebut. Sehingga pada akhirnya pohon akan
sakit dan mengganggu produktivitas pohon tersebut. Lubang pada pohon juga
memungkinkan jamur yang notabenenya tumbuh pada permukaan batang akan tumbuh
masuk ke dalam jaringan batang. ini tentu saja akan memengaruhi kerja dari
jaringan-jaringan tersebut.
Yang membuat hal ini miris adalah beberapa slogan
“dilarang membuang sampah” ataupun “rawatlah lingkungan” dipasang dan dipaku
pada batang pohon. Menurut pendapat pribadi penulis, tidak ada yang salah
dengan memasang slogan-slogan seperti itu,
kami – saya dan Mawar- senang ketika orang-orang mulai peduli pada
lingkungan. Hanya saja akan lebih baik kalau misalnya slogan tersebut tidak
dipaku pada pohon. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas. Agak lucu ketika
kita berusaha mengajak orang lain untuk peduli pada lingkungan sedangkan kita
merusak salah satu unsur lingkungan. Seperti kata Idia “Masalah lingkungan itu
tidak hanya tentang sampah tapi juga tentang pohon, udara, air, dan lain-lain
sebagainya”. Susah kalau misalnya kita hanya mau peduli pada satu aspek saja.
Karena kalau kita belajar tentang lingkungan, segala hal yang ada di dunia
saling berkaitan dan saling memengaruhi.
Tentu saja
penyakit-penyakit ataupun gangguan-gangguan pada pohon hanya akan terjadi jika
pada suatu batang pohon terdapat lebih dari satu paku yang tertancap. TAPI, ada
baiknya ketika kita mencegah hal itu terjadi sejak awal.
p.s
: Hulisan ini tidak bertujuan untuk menggurui ataupun untuk dianggap sebagai
pihak yang merasa benar.
Komentar
Posting Komentar