Plastik "musuh" Bumi

Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 5 Juni demi meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan planet bumi.
Dalam memeringati hari lingkungan hidup tahun ini, menyambung dari postingan sebelumnya. Kali ini penulis akan membahas tentang penggunaan bahan plastik dan bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan.
Sebelum membahas lebih jauh, terlebih dahulu kita harus tahu apa sebenarnya plastik itu?  Plastik adalah istilah umum bagi polimer, material yang terdiri dari rantai panjang karbon dan elemen-elemen lain yang mudah dibuat menjadi berbagai bentuk dan ukuran. Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambung-menyambung bahan-bahan dasar plastic yang disebut monomer. Jadi, plastik terbuat dari bahan kimia. terdapat beberapa jenis plastik, umumnya plastik digunakan sebagai bahan pembuatan benda elektronik, transportasi, dan beberapa digunakan sebagai pembungkus makanan.
Karena tersusun dari bahan kimia menjadikan plastik tidak ramah untuk lingkungan bahkan saat ini merupakan satu musuh terbesar bumi. Hal ini terjadi karena plastik membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai. Sebuah plastik membutuhkan waktu paling sedikit 50 tahun untuk dapat terurai. Karena hal ini plastik menjadi sampah yang tetap ada walaupun tidak digunakan lagi.
Faktanya, penggunaan plastik semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena proses pembuatan yang mudah, waktu yang singkat, serta biaya yang murah. Di Indonesia sendiri, pada tahun 2016 dinobatkan sebagai Negara kedua penyumbang sampah terbesar (khususnya sampah plastik ke laut) setelah Cina. Secara umum Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 175.000 perhari, dengan masing-masing orang menyumbangkan masing-masing 0,7 kilogram sampah.
Plastik yang digunakan manusia sehari-hari nampaknya merupakan musuh bagi lingkungan tempat kita hidup, bumi. Dengan begitu banyaknya penggunaan bahan plastik setiap harinya berarti semakin banyak sampah plastik yang dibuang ke alam. Seperti yang kita ketahui, plastik membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai. Dampak yang paling nyata yang dapat dilihat adalah semakin menggunungnya sampah-sampah tersebut. Lahan-lahan dialihfungsikan sebagai tempat pembuangan sampah.
Selain itu, apabila sampah-sampah plastik dibuang secara sembarangan maka tanah-tanah menjadi tercemar. Karena bahan plastik yang tidak dapat ditembus oleh akar tumbuhan, menjadikan daerah serap akar tumbuhan menjadi berkurang. Hal ini menjadikan tumbuhan tidak subur sehingga pasokan oksigen yang merupakan hal utama yang dibutuhkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan itu sendiri untuk bernafas semakin sedikit. Akibatnya, bumi semakin panas dan laju pemanasan global semakin tinggi.
Hewan laut (ikan, penyu, burung laut) seringkali salah mengira plastik sebagai makanan. Yang terjadi adalah mereka memakan plastik yang kemudian menyebabkan mereka sakit dan akhirnya mati.
Sebagai penyumbang utama plastik, manusia bertanggungjawab atas hal ini. Sudah saatnya kita mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan kita. Sebelum semua terlambat, sebelum tak ada lagi tanah untuk tumbuhan tumbuh, sebelum tak ada lagi ikan untuk dimakan sudah saatnya manusia berbenah. -Dells

[Dikutip dari berbagai sumber]

Komentar